La Tahzan Innallaha Ma'ana

Assalamu'alaikum wr.wb

        Semua insan manusia pasti pernah bahkan mungkin sering merasakan yang nama nya "sedih".
Dengan berbagai alasan dan penyebab kesedihan tiap insan.
       Tapi tahu kah bahwa dalam al qur'an surah At Taubah ayat 40 terdapat kalimat " La Tahzan, Innallaha Ma'ana " yang artinya " Janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allah swt bersama kita ".
        Apa yang sebenar nya yang kita sedih kan ?
Mengapa harus bersedih ? Ketika kita meratapi kesedihan, meratapi jalan kehidupan yang berbeda dengan yang lain, tanpa kita sadari begitu banyak orang di luar sana yang lebih ada di bawah kehidupan kita.
Namun mereka masih tetap tersenyum, selalu tampak bahagia, dan mereka begitu tampak menikmati kedamaian hidupnya.
         Jadi sore itu aku bertemu dengan seorang nenek tua, jelas tampak dari penampilannya bahwa ia adalah orang tidak berada. Dia duduk di tepi jalan memegang sebuah mangkuk kecil di tangan kanannya.
Dan segembolan yang ia gendong kan. Entah apa isi nya.
Yang sesekali si mangkuk kecil itu ia dekatkan pada tiap orang yang melewatinya.
         Lama ia duduk disana hingga waktu telah hampir gelap, ia bangkit dari duduknya lalu berdiri di pinggir jalan dan menaiki angkutan umum. Secara bersamaan aku pun ikut menaiki angkutan yang sama. Dan kita duduk bersebrangan. 
          Karena aku dengan nenek itu duduk berhadapan. Aku perhatikan dengan lebih detail dari penampilan hingga parasnya.
Nenek itu tampak kelelahan, keringatnya bercucuran tampak dari wajahnya. Namun sesekali nenek itu melihat ku seraya tersenyum, mungkin ia menyadari bahwa aku memperhatikannya.
          Malu ku dibuat nya, lalu aku membalas senyuman nenek itu dan memalingkan pandangan.
         Seketika memalingkan pandangan dari nenek itu, hati ku bergejolak, sejuta pertanyaan muncul dalam pikiranku. Hati ku gemetar memikirnya.
Kemana anak dan cucu nya nenek itu ?
Mengapa sudah tua begitu masih bekerja yang cukup menguras tenaganya ?
Bayangkan saja tenaga nya pasti sudah berkurang, mengingat usianya yang sudah tak muda lagi.
           Aaaahh iba aku di buatnya. Andai saja aku mempunyai banyak harta ingin rasanya kuberikan pada nenek itu, agar ia diam saja dirumah tidak usah cape-cape seperti itu.
Namun aku hanya bisa mendoakan nya,
" semoga Allah swt selalu memberikan nya kesehatan lahir dan batin. Memberikannya rezeki yang bermanfaat, dimudahkan dalam mendapatkan rezekinya, jadi tak usah cape seperti itu, hingga keberkahan hidupnya ". Aamiin yaarabbal'alamiin.
         Pikir ku ketika itu, betapa kurang bersyukur nya aku yang tiap kali selalu mengeluh akan pekerjaanku. Yang selalu bersedih meratapi perjalanan hidupku yang aku pikir berbeda dengan teman-teman ku.
         Tanpa aku sadari bahwa sebenarnya Allah swt begitu banyak memberikan ku kenikmatan. Seketika aku tersadar melalui nenek itu. Dan ku ucap syukur " Alhamdullillah ya Allah engkau tunjukan kepada ku sehingga aku tidak kufur nikmat ".
           Keesokan hari nya, aku kembali bersedih dengan berbagai masalah yang ada. Iya pikir ku, aku lah pemilik masalah yang besar. ( Naudzubillah min dzalik )
Sedih sepanjang hari, menangis tak mengenal  waktu. Pesimis tak ada semangat.
        Namun saat ku sedang bersedih, ku melihat sejadah di depanku. Lalu ku melihat jam dan masih menunjukan waktu dhuha.
Langsung ku beranjak mengambil wudhu untuk shalat dhuha.
          Setelah shalat, ku curahkan segala-gala nya pada Allah swt. Kembali ku menangis.
Namun setelahnya hati ku begitu tenang.
Benar saja ketika bersedih jangan lah terlalu larut dalam sedih itu, segera ingatlah pada Allah swt. " La tahzan innalaha ma'ana ".
Janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allah bersamamu.
              Siang itu aku berangkat kerja, lalu aku bertemu dengan teman kerja ku. 
Hari itu ia tampak murung, tak sedikit katapun yang keluar dari diri nya. Hanya terdiam dan menundukan kepalanya.
           Aku hanya terdiam melihatnya, sungguh tak berani ku menegur nya.
      Akhirnya kita bekerja seperti biasa hingga waktu istirahat tiba. Aku dengan temanku itu duduk di kantin bersama.
Meski kita duduk bersama iya masih seperti tadi tak ada suara dari nya.
Kita pun hanya fokus pada makanan yang ada di depan kita.
Sesekali kita hanya saling tatap.
        Setelah hampir 15 menit bersama, makanan pun sudah habis. Akhirnya dia memulai pembicaraan.
Hingga ia bercerita tentang hidup nya beberapa hari kebelakang ini.
          Ayahnya baru saja masuk rumah sakit dan membutuhkan biaya yang cukup banyak. Sedang ibu nya baru saja di phk dari tempat kerja nya. Adik-adik nya harus segera membayar uang bulanan sekolah.
Rumah yang kini ia tempati pun hanya rumah sewaann.
            Subhanaallah, bergetar hatiku mendengar curahan nya. Seketika aku berpikir, baru kemarin ku menangis curhat pada Allah dan berpikir bahwa masalah ku begitu besar. Namun ternyata ada orang yang lebih mempunyai masalah yang cukup begitu membingungkan dan pasti mungkin menyedihkan.
            Lalu ia berkata " aku dari tadi terdiam, bukan aku sedang bersedih meratapi nasibku, atau ku sedang bingung, tapi aku sedang bertasbih sepanjang jalan dari rumah hingga tempat kerja, lalu aku berdzikir dan beristighfar pada Allah swt. Maaf jika dari tadi aku sama sekali tidak bersuara, hanya ku sedang berkonsentrasi mendekati Allah".
           Masya Allah lagi-lagi aku di buat merinding sungguh bergetar semua tubuhku, tanpa ku sadari bahwa air mataku menetes dihadapannya.
" Ya Allah ku sungguh malu pada mu. Hanya masalah sekecil kemarin tapi aku begitu meratapi nya hingga tak ada semangat hidup, Astaghfirullah, sedang orang yang ada di depan ku ini begitu memiliki masalah yang cukup rumit tapi ia tak bersedih, justru ia berusaha semakin dekat denganmu ya Allah ".

          Seminggu dari itu, ia memberi tahu ku bahwa ayah nya sudah sembuh, ibu nya kini berjualan warung nasi dan Alhamdulilah walau baru buka sudah ada pelanggan setia, adik-adiknya mendapatkan beasiswa di sekolahnya.
Iya Alhamdulilah Allah selalu memberikan jalan keluar dari masalah.

Allah SWT berfirman:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ  مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا  بِاَنْفُسِهِمْ ۗ  وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚ  وَمَا لَهُمْ  مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min kholfihii yahfazhuunahuu min amrillaah, innalloha laa yughoyyiru maa biqoumin hattaa yughoyyiruu maa bi`anfusihim, wa izaaa aroodallohu biqoumin suuu`an fa laa marodda lah, wa maa lahum min duunihii miw waal

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)

Allah SWT berfirman:

كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ  وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ  وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ  وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
kutiba 'alaikumul-qitaalu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asaaa an takrohuu syai`aw wa huwa khoirul lakum, wa 'asaaa an tuhibbuu syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallohu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

        Jadi apapun masalahnya, apapun yang terjadi jangan lah bersedih, karena sesungguhnya Allah selalu bersama kita. Allah maha ketahui yang kita rasakan. Dan mengetahui segalanya.

LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA
( dalam berbagai hal jangan bersedih ya ☺ )
SEMANGAT !!
kita punya Allah dan Allah bersama kita.

Wassalamu'alikum wr.wb.

Comments

Popular Posts