Hijrah Bukan Main

Assalamu'alaikum wr.wb

Udah lama nih engga nulis ya, siapa yang kangen tulisan dari SIFALOGER ? Hehe.
Mohon maaf baru muncul lagi, dengan berbagai alasan yang cukup menyibukkan beberapa waktu terakhir ini. Cie hehe.

Oke kali ini sifa mau berbagi kisah, semoga bisa menginspirasi kita semua untuk bisa lebih baik ya.

( baca sampai akhir biar paham ya 😊 )
------------------------------

       Berbicara soal hijrah. Apa itu hijrah ?
Apa yang kalian pikirkan tentang hijrah ?
Hijrah itu seperti apa ? Mengapa banyak orang yang membicarakan hijrah ?
Ayo siapa yang bisa jawab hihi.

        Kata hijrah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam.
          Dengan merujuk kepada hijrah yang dilakukan Rasulullah Saw tersebut sebagaian ulama ada yang mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari “darul kufur” menuju “darul Islam”. Keluar dari kekufuran menuju keimanan.
Umat Islam wajib melakukan hijrah apabila diri dan keluarganya terancam dalam mempertahankan akidah dan syari’ah Islam.
           
    Perintah berhijrah terdapat dalam beberpa ayat Al-Qur’an, antara lain:

Qs. Al-Baqarah 2:218).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni;mat) yang mulia. (Qs. Al-An’fal, 8:74)

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah, 9:20)

-------------------

           Ada seorang remaja yang memutuskan berhijrah setelah mendapatkan kegelisahan yang sangat membuat nya tidak nyaman dalam waktu beberapa hari kebelakang.
       Sempat mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri, bingung apa yang harus ia lakukan. Ketika berbagai masalah menghampiri nya, membuatnya sungguh gelisah.
         Hanya merenung memikirkan apa yang salah pada dirinya, ia selalu mendapatkan masalah, kegagalan, kekecewaan setiap kali melakukan berbagai aktifitasnya.
          Setiap hari ia bermuhasabah dengan dirinya, bercermin pada diri sendiri, mengapa setiap sesuatu yang ia harapkan, yang ia impikan nyaris terwujud namun selalu diluar harapannya dan kembali gagal, kembali merasakan kekecewaan.
          Seiring berjalannya waktu remaja itu memutuskan untuk berhijrah, mengubah segala yang ada dalam diri nya.
           Hari demi hari ia lalui setelah ia  memutuskan untuk berhijrah, perasaan nyaman, ketenangan mulai ia rasakan.
Dalam hati nya ia sudah tidak memikirkan kehidupan dunia lagi, karena ia merasakan nyaman nya, bahagia nya ketika berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah Swt.
Walau sebenarnya ia memiliki mimpi yang sangat tinggi untuk kehidupan dunia nya. Namun ketika ia berusaha mendekatkan diri pada Allah swt, dan sering nya bermuhasabah, pikiran dalam hati nya kini hanya satu yaitu ia hanya ingin kembali pulang pada Allah dalam keadaan khusnul khotimah.
Ia hanya berpikir bagaimana jika ia keburu di panggil Allah swt namun ternyata bekal amalan hidup di dunia ini belum baik, atau di panggil dalam keadaan su-ul khotimah. Naudzubillah himindalik, pikirnya.
          Namun siapa sangka dibalik perubahan yang ia jalani, tersimpan banyak gangguan dan godaan hingga terkadang berbagai masalah menghampiri setiap harinya.
Meskipun Allah swt selalu memberi nya kenikmatan karena ia selalu berusaha mendekatkan diri pada Allah swt.
        Setiap hari tak kunjung henti air mata yang mengalir dari mata nya.
Ia menangisi berbagai hal, ia takut mati tak mempunyai amal baik, ia takut akan siksaan Allah swt karena dosa-dosa nya. Tapi masih sedikit terlintas dalam akal logika nya tentang kehidupan dunia, ia berpikir bagaimana ia akan hidup di dunia tanpa uang. Mengapa ia berpikir tentang uang ? Karena baru saja ia dikeluarkan dari tempat kerjanya.
         Lalu ia kembali beristigfar bahwa ia mempunyai Allah, "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" ia kembali mengobati hati nya dengan kata-kata itu.
Dan selalu berpikir " mungkin saja cobaan yang selalu mennghampiri ku itu karena Allah sayang sama aku, mungkin saja Allah sedang membersihkan dosa-dosa ku, dan godaan yang selalu datang itu Allah sedang menguji ku sampai dimana aku ingin dekat dengannya, dan  jika aku lulus dengan ini semua niscaya Allah akan memberikan yang terbaik hingga yang ku inginkan. Masya Allah, Aamiin ".
            Percaya ?  seminggu setelah ia berpikir seperti itu, ternyata ia kembali berdosa, bermaksiat kembali. Astaghfirullah hal adzim
Apa yang ia pikirkan hingga kembali bermaksiat ?
            Sadar akan kesalahan nya, ia menangis sepanjang hari, memarahi dirinya yang tak tahan nafsu. Hingga ia membenci dirinya pada hari itu.
          Lalu bertaubat kembali, memohon ampun. Dan selalu meminta perlindungan pada Allah agar ia bisa terjaga dari godaan-godaan syaiton di sekitar nya.
Ia kembali mendekatkan diri pada Allah swt.
          Namun, beberapa bulan kemudian dia kembali bermaksiat. Menangis kembali, bertaubat kembali.
          Ternyata ia terus seperti itu hingga berkali-kali, dan mengulangi nya terus menerus.

Apa yang akan terjadi pada dia
Ketika ia bertaubat dan kembali berdosa ?

Penasaran bagaimana selanjutnya ?
Tunggu di update selanjutnya ya ☺ hihi xi.


Esensi :

" Bahwa hijrah harus dilakukan atas dasar niat karena Allah dan tujuan mengarah rahmat dan
keridhaan Allah swt "

" Bahwa  orang-orang  beriman yang berhijrah dan berjihad dengan motivasi karena Allah dan tujuan untuk meraih rahmat dan keridhaan Allah, mereka itulah adalah mu’min sejati yang akan memperoleh pengampunan Allah, memperoleh  keberkahan rizki (ni’mat) yang mulai, dan kemenangan di sisi Allah "

" Bahwa hijrah dan jihad dapat dilakukan dengan mengorbankan apa yang kita  miliki, termasuk  harta benda, bahkan jiwa "

Makasih ya udah mampir di blog ku, semoga bermanfaat ya☺. Tunggu lanjutan kisahnya yaa 😀😁.



Comments

Popular Posts